MATERI FIKIH KELAS XI SEMESTER GENAP "PERCERAIAN DALAM FIKIH"

 

1. Pengertian Perceraian

Perceraian (ṭalāk) secara istilah adalah pemutusan ikatan pernikahan melalui lafaz tertentu. Menurut KHI Pasal 117, perceraian terjadi melalui ikrar suami di hadapan pengadilan agama. Islam membolehkan talak sebagai solusi terakhir setelah upaya perdamaian gagal.


2. Dasar Hukum Perceraian

  • QS. An-Nisa [4]: 130: Allah memberi kecukupan kepada yang bercerai.
  • HR. Abu Dawud: “Talak adalah perkara halal yang dibenci Allah.”

Hukum Talak Berdasarkan Keadaan:

  • Wajib: Jika pertengkaran merusak rumah tangga.
  • Haram: Jika menimbulkan mudarat besar.
  • Makruh: Jika dilakukan tanpa alasan kuat.

3. Rukun dan Syarat Talak

  • Rukun: Suami, istri, lafaz talak.
  • Syarat Suami: Baligh, berakal, tidak dipaksa, memiliki ikatan sah.
  • Syarat Istri: Masih menjadi istri sah.
  • Syarat Ucapan: Jelas dan diniatkan untuk talak.

4. Macam-Macam Talak

  • Berdasarkan Ucapan:
    • Sarih: Jelas (contoh: “Engkau tertalak”)
    • Kinayah: Sindiran
    • Tulisan dan Isyarat: Untuk yang tidak bisa bicara/menulis
  • Berdasarkan Jumlah:
    • Talak 1, 2, dan 3
  • Berdasarkan Keadaan Istri:
    • Talak Sunni: Dalam kondisi suci dan belum dicampuri
    • Talak Bid’i: Saat haid/nifas/suci tapi telah dicampuri
  • Berdasarkan Hak Rujuk:
    • Talak Raj’i: Boleh rujuk selama masa iddah
    • Talak Bain:
      • Bain Sugra: Tidak boleh rujuk, tapi bisa menikah lagi
      • Bain Kubra: Talak tiga, harus menikah dengan pria lain dulu

5. Khuluk (Talak Tebus)

  • Pengertian: Talak atas permintaan istri dengan menebus (mengembalikan mahar).
  • Dasar: QS. Al-Baqarah [2]: 229
  • Rukun: Suami, istri, ucapan khuluk, bayaran/tebusan
  • Tebusan: Sesuai kesepakatan, bisa sebagian/seluruh mahar
  • Akibat: Tidak bisa rujuk, harus akad baru

6. Fasakh

  • Pengertian: Pembatalan nikah oleh hakim karena alasan tertentu.
  • Sebab:
    • Nikah tidak sah (misal: mahram)
    • Murtad, hilang, dipenjara lama
  • Perbedaan dengan Talak: Bukan kehendak suami, tapi karena sebab hukum

7. Iddah

  • Pengertian: Masa tunggu sebelum wanita boleh menikah lagi.
  • Macam-Macam Iddah:
    1. Dicerai dan masih haid: 3 kali suci
    2. Menopause: 3 bulan
    3. Ditinggal mati (tidak hamil): 4 bulan 10 hari
    4. Hamil: hingga melahirkan
    5. Dicerai tapi belum campur: tidak ada iddah

Hak dan Kewajiban Selama Iddah:

  • Suami: Wajib memberi nafkah jika talak raj’i, dan tempat tinggal untuk talak bain jika istri hamil.
  • Istri: Wajib tinggal di rumah suami selama masa iddah (QS. At-Talaq [65]: 1)
  • Tujuan Iddah: Menjaga rahim, waktu berpikir untuk rujuk, menjaga kehormatan keluarga.

8. Hadanah (Pemeliharaan Anak)

  • Pengertian: Pemeliharaan anak setelah perceraian.
  • Syarat Pengasuh: Baligh, berakal, amanah, muslim, mampu mendidik
  • Tahapan:
    • Anak kecil: Ibu lebih berhak
    • Anak baligh: Memilih sendiri disertai keputusan hakim

9. Rujuk

  • Pengertian: Kembali ke istri selama masa iddah dari talak raj’i. (QS. Al-Baqarah [2]: 231)
  • Hukum:
    • Sunnah: Jika rujuk membawa maslahat
    • Haram: Jika menyakiti istri
    • Makruh: Jika cerai lebih baik
  • Rukun dan Syarat:
    • Istri: Sudah dicampuri, talak raj’i, dalam masa iddah
    • Suami: Baligh, Islam, berakal, tidak dipaksa
  • Sighat Rujuk: Bisa tegas atau sindiran (harus disertai niat)
  • Saksi: Dua orang laki-laki adil
Materi lengkap klik di sini https://docs.google.com/document/d/1d1gMDeh0JF_LsI4AW5PyGJvwCT01NawZ88vc-xBkazw/edit?tab=t.0


atau dalam bentuk Powerpoint : https://docs.google.com/presentation/d/1WeMEqVMRzb4A40ed2bqoljMnFT_5X8Y-Qo9SpzHDUPc/edit?slide=id.p1#slide=id.p1

Posting Komentar

0 Komentar